Sabtu, 28 Mei 2011

Jaringan Guru Hijau Kota Kendari Akan Mengikuti Expo Lingkungan Hidup Sedunia di Jakarta

Perwakilan Jaringan Guru Hijau Kota Kendari bersama Perwakilan Jaringan guru Biru Wakatobi akan mengikuti kegiatan seminar dan Expo (Pameran Lingkungan Hidup) di Jakarta pada tanggal 1-7 Juni 2011. Kegiatan ini bukan hanya merupakan kegiatan yang seremonial, tetapi juga sebagai ajang jejaring bagi para pemangku pemerhati lingkungan dalam memberikan kontribusi terhadap peningkatan kualitas lingkungan. Dari sudut pandang tenaga pendidik, kegiatan ini menjadi ajang silaturahmi dan pertukaran informasi diantara para pendidik di Indonesia, khususnya di bidang lingkungan

Training of Trainer Guru Mulok PKPLH Kota Kendari Mei 2011

Training of Trainer Guru Mulok PKPLH Kota Kendari, Mei 2011
 
Eksistensi Muatan Lokal (Mulok) dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dijamin oleh undang-undang dan pelbagai peraturan, termasuk Mulok Pendidikan Keterampilan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PKPLH) Kendari. Sebab itu, pelaksanaanya di tingkat satuan pendidikan semestinya mendapat dukungan penuh dari komunitas sekolah, pihak swasta dan pemerintah. Namun demikian, sebagaimana pada bidang yang lain, pemerintah daerah belum melaksanakan amanat undang-undang dan peraturan-peraturan tersebut secara paripurna. Akibatnya banyak, diantaranya pada kualitas tenaga pengajar dan bahan ajar yang belum memadai, termasuk belum adanya blue print yang jelas mengenai startegi dan luaran daripada implementasi Mulok tersebut.
Selain itu, dinamika tenaga kependidikan di satu sisi menuntut untuk hadirnya regenerasi berkelanjutan dalam hal kapasitas. Sebagian besar guru Mulok yang telah berulang kali mengikuti pelatihan peningkatan kapasitas saat ini menduduki jabatan kepala sekolah. Transfer pengetahuan dan pengalaman dari mereka kepada guru-guru Mulok baru memang bisa dilakukan. Namun tidak selalu mudah untuk dilaksanakan. Ini dikarenakan banyak hal. Beberapa diantaranya adalah distribusi guru-guru “senior” tersebut yang tidak merata di semua kecamatan, lemahnya kapasitas Jaringan Guru Hijau dan FOCIL selaku mitra pendamping dalam menyediakan fasilitas pendukung, serta belum adanya kebijakan pemerintah kota Kendari untuk menyediakan paket-paket pelatihan terhadap para guru Mulok tersebut.  
Menyadari hal tersebut, dipandang perlu serial kegiatan yang dapat mempertemukan kepentingan dan kebutuhan yang terkait dengan implementasi Mulok di atas.
Tujuan utama pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kapasitas guru Mulok PKPLH dalam mengembangkan dan atau menyusun kembali instrumen kurikulum Mulok seperti SK, KD, Indikator, Bahan Ajar, dan Lembar Kegiatan Siswa termasuk kemampuan untuk mengembangkan berbagai metode penilaiannya (assessment).
Outpu utama yang diperoleh dari Kegiatan ToT ini adalah sebagai berikut:
1.        Terpetakannya isu-isu lingkungan, sosial dan ekonomi kota Kendari dan sejumlah isu lain yang sifatnya nasional – global;
2.        Adanya SK dan KD berjenjang dan saling terkait antara kelas 1 – 12. Selain itu, cakupan SK dan KD tersebut tidak lagi tentang aspek kognitif semata, namun juga pada aspek afektif dan psikomotorik;
3.        Adanya 16 orang yang memiliki kemampuan untuk melatih penggiat Mulok PKPLH lainnya, termasuk memiliki komitmen untuk menguatkan kinerja organisasi Jaringan Guru Hijau Kota Kendari; dan  
4.        Menguatnya kembali kesepahaman antara Jaringan Guru Hijau dan Yayasan FOCIL Indonesia sebagai mitra.  

 Pelaksanaan Pelatihan untuk Pelatih (Training of Trainers) Penyusunan dan Perbaikan Instrumen Dasar Kurikulum Muatan Lokal (Mulok) PKPLH dilaksanakan pada tanggal 29-30 April dan 1 Mei 2011 di Pustaka Alam Focil – NS Valley Kendari, Sulawesi Tenggara.
Peserta kegiatan ini berasal dari Jaringan Guru Hijau Kota Kendari, Jaringan Guru Biru Wakatobi (undangan), dan Yayasan FOCIL Indonesia dengan komposisi sebagai berikut:
1.        Jaringan Guru Hijau (JGH) Kota Kendari;
No.
Nama Guru/Peserta
Asal Sekolah
Sekolah Dasar
1.       
Gami, S.Pd.
SDN 12 Baruga
2.       
Jadidah, A.Ma.
SDN 1 Mandati II (Wakatobi)
3.       
Syafriana, A. Ma
SDN 10 Kendari Barat
4.       
Nurlina
SDN 10 Kendari Barat
5.       
Samsul Bahri, S.Pd.
SDN 11 Mandonga
6.       
Ulfa Burhanuddin
SDN 1 Kendari Barat
7.       
Indarwati, S.Pd.
SDN 1 Baruga
8.       
Andi Annisa
SDN 1 Kendari Barat
Sekolah Menengah Pertama
1
Yummy, S.Pd.
SMP Negeri. 3 Kendari
2
Mano, S.Pd.
SMP Neg. 3 Kendari
3
Asbar, S.Pd.
SMP Neg. 6 Kendari
4
Hasniatin, S.
SMP Neg. 2 Kendari
Sekolah Menengah Atas
1
Nurhaedah
SMA Neg. 9 Kendari
2
Febriyani
BKSDA Sultra
2.        Yayasan Focil Indonesia :
a.         Muhamad Ismail
b.         Faudzan

 
Hasil kegiatan pelatihan bagi para pelatih (Training of Trainer/ToT)
A.       Pemetaaan Isu & Permasalahan Lingkangan Hidup, Sosial dan Ekonomi.
Dalam kegiatan ini peserta dibagi dalam 3 kelompok besar dan masing-masing kelompok menghasilkan deskripsi isu yang disepakati menjadi isu lingkungan, sosial, dan ekonomi yang sedang berkembang di Kota Kendari yang nantinya akan menjadi patokan untuk menyusun SK-KD. Berdasarkan hasil diskusi kelompok, maka peserta pelatihan menetapkan isu-isu lingkungan pokok yang terdapat di Kota Kendari dimana dilihat dari sudut pandang lingkungan, sosial, dan ekonomi yaitu sebagai berikut :
1.        Sumberdaya alam dan dinamika penduduk
Isu ini terdiri atas Taman Hutan Raya Nipa-Nipa, Hutan Lindung Nanga-Nanga, ketersediaan air bersih, sampah, pencemaran, polusi dan transportasi
2.        Pertanian
Isu pertanian menjadi prioritas bagi masyarakat khususnya bagi masyarakat yang bermukim di pinggir kota.
3.        Masalah teluk Kendari
Isu ini menjadi serius untuk dikembangkan lebih dalam, mulai dari pendangkalan teluk, kerusakan hutan mangrove di dalam teluk kendari, pencemaran, sampah, transportasi dalam teluk dan isu-isu yang terkait lainnya.
4.        Konflik sosial remaja
Isu ini mulai berkembang dengan sering terjadinya tawuran antar sekolah menengah, sering terjadinya perselisihan antar siswa dalam sekolah dan isu-isu yang terkait lainnya.
5.        Pengelolaan Tempat Pendaratan Ikan
6.        Pembukaan lapangan kerja yang masih kurang
Dari beberapa isu tersebut di atas, para partisipan sudah mampu mengidentifiasikan dan memiliki gambaran umum tentang keadaan daerah Kota Kendari. Namun secara mendalam, para guru memiliki sedikit waktu untuk mengajar dalam kurikulum. Sehingga issue-issue yang ada lebih difokuskan menjadi pokok penting yang dalam permasalahan yang terjadi di Kota Kendari yang memungkinkan untuk diterapkan. Selanjutnya, isu-isu tersebut di atas, di masukkan sebagai bahan ajar yang menarik bagi para siswa dengan menggunakan pendekatan yang lebih komprehensif. Hal ini dilakukan agar para siswa tidak mengalami kejenuhan akibat materi mulok yang kita bawakan terlalu banyak.

B.        Pengetahuan tentang Fasilitator dan Ice Breaking/Energizing dalam penerapannya dalam metode pembelajaran
1.        Fasilitator
Para partisipan dilatih untuk menjadi pelatih (Trainer) dan mampu mengaplikasikan keahlian (skill) nya dalam proses pembelajaran di sekolah masing-masing. Adapun materi inti ini merupakan materi tentang menjadi seorang fasilitator, materi fasilitator tersebut terdiri dari :
a.    Tugas dan dasar Fasilitator
Pada poin ini para partisipan pelatihan diberikan materi tentang bagaimana menjadi seorang fasilitator, bagaimana tugas dan tanggungjawabnya.
b.    Siapakah Fasilitator itu?
Selanjutnya, sebelum terlalu jauh para partisipan diberikan materi mengenai fasilitator, maka pemateri memberikan kesempatan kepada peserta untuk  mengidentifikasi siapakah fasilitator, setelah peserta menjawab pertanyaan tersebut, maka barulah pemateri memberikan penjelasan tentang fasilitator.
c.    Sikap dasar dan pola pikir Fasilitator
Materi tentang poin ini, pemateri memberikan gambaran umum tengan bagaimana pola pikir yang harus dikembangkan oleh seorang fasilitator dan sikap dasar yang harus dimilikinya.
d.    Kompetensi Fasilitator (terbagi dalam 10 kompetensi)
Sebelum mengakhiri materi tentang fasilitator, maka ibu pemateri memberikan 10 kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh seorang fasilitator dalam memberikan materi atau penjelasan dalam setiap kegiatan atau pembelajaran di kelas atau di dalam ruangan.
2.        Ice breaking / Energizing
Selain materi tentang menjadi fasilitator, para partisipan juga dilatih untuk bisa membawakan Ice Breaking dalam proses pembelajaran. Adapun jenis-jenis Ice Breaking yang diberikan dalam pelatihan tersebut adalah sebagai berikut:
a.      Isyarat hidung (Introducting)
b.      Diskusi terarah (5 tokoh central)
c.       Tepuk 37
d.      Mangga-Jeruk-Jambu
e.      Apa Ini
f.        Terkaya
g.      Bola Impian
h.      Tepuk tangan terbaik
i.        Jempol kelingking
j.        Cepat tangkap-menghindar
k.       Tangan terlilit
l.        Pesan berantai


C.        Metode Pendekatan Pembelajaran Mulok PKPLH
Pada hari kedua, para partisipan pelatihan diberikan materi tentang metode pembelajaran Muatan Lokal PKPLH yang dapat diterapkan di dalam ruang kelas dan lapangan yaitu sebagai berikut :
1.    Pendekatan holistik
Metode ini berkaitan dengan melihat berbagai sudut pandang terhadap persoalan yang sedang dihadapi atau sedang diajarkan, metode ini sangat bagus untuk merangsang para siswa untuk lebih aktif dalam mengaitkan berbagai isu dengan melihat dari sudut pandang orang lain.
2.    Compass School
Compass School, yaitu mengaitkan suatu kejadian dengan beberapa bidang. Sesuai dengan arah kompas yaitu (N, E, W, S). pendekatan ini dengan memasukkan unsure N = Nature/ alam, E = Economi/ekonomi, W = Wellbeing (kesejahteraan), dan S = Sosial. Pendekatan metode pembelajaran ini mengarahkan kepada para siswa atau peserta didik untuk melihat empat unsur tersebut dalam mengkaji permasalahan pembelajaran yang dihadapi.
3.    Pendidikan partisipatif.
Dalam pembelajaran mulok PKPLH para peserta didik tidak diajari untuk berkebun, metode ini lebih ditekankan pada aspek proses sehingga mereka dapat mengetahui lebih dalam dengan belajar dari pengalaman langsung di lapangan.
D.       Assessment
1.      What is assessment?
The ongoing process of collecting and analysing information about the students’ achievements to enhance learning and improve teaching.
2.      Curriculum model
3.      Purposes of assessment
4.      Types of assessment
5.      Characteristics of formative assessment
6.      Possible forms of assessment
7.      The assessment cycle
8.      Different ways of making a judgment
9.      Criterion-related assessment
10.  Good assessment practice should
11.  Benefits of criterion-related assessment
12.  Assessment practices should

E.        Rencana Tindak Lanjut
Pada akhir pelatihan bagi para pelatih (Training of Trainer/ToT) terdapat umpan balik kepada para partisipan untuk melihat kemungkinan kegiatan yang akan dilakukan ke depan sebagai bentuk rencana tindak lanjut. Rencana tindak lanjut yang dibangun sebagai kesepakatan bersama para peserta pelatihan dan fasilitator adalah sebagai berikut :
1.      Pembuatan Indikator
2.      Bahan ajar
3.      LKS dari SKKD yang telah dilakukan
Perbaikan kurikulum terus dilakukan sejalan dengan perkembangan muatan lokal